Minggu, 01 Februari 2015

Batu Bacan: Batu Mulia Istimewa dari Maluku Utara



Dari sekian banyak kekayaan alam yang dihadirkan di Maluku Utara, adalah bacan sebuah nama pulau, nama kerajaan, sekaligus juga nama batu mulia yang telah melambungkan namanya ke mancanegara. Untuk yang terakhir itu, bacan sebagai nama jenis batu mulia telah tersohor hingga ke luar negeri bukan hanya di masa sekarang melainkan sejak abad pertengahan dimana kawasan ini menjadi pusat rempah-rempah dunia.





Meski pamor batu bacan menguat beberapa tahun belakangan di kalangan peminat batu mulia namun sebenarnya orang di kawasan empat kerajaan Maluku (Terante, Tidore, Jailolo, dan Bacan) sudah mengetahui jauh sebelumnya. Nama pulau penghasil batu bacan sendiri adalah Pulau Kasiruta. Akan tetapi, pemilihan nama bacan diawali dari tempat pertama kali batu itu diperdagangkan, yaitu Pulau Bacan yang tidak seberapa jauh jaraknya dari Pulau Kasiruta.



Batu bacan merupakan 'batu hidup' karena kemampuannya berproses menjadi lebih indah secara alami ataupun cukup dengan mengenakannya setiap hari dalam bentuk cincin, kalung, ataupun kepala sabuk. Batu bacan dengan inklusi atau serat batu yang banyak secara perlahan akan berubah menjadi lebih bersih (bening) dan mengkristal dalam waktu bertahun-tahun.



Sebagai contoh, batu bacan warna hitam secara bertahap mampu berubah menjadi hijau. Tidak cukup berproses sampai di situ, berikutnya batu ini masih bisa berubah lagi dalam proses 'pembersihan' sehingga menjadi hijau bening seperti air. Untuk mempercepat proses tersebut biasanya pemilik batu bacan akan terus-menerus memakainya hingga berubah warnanya.



Tidak hanya mampu 'hidup' berubah warna secara alami, batu bacan juga untuk beberapa jenis dapat menyerap senyawa lain dari bahan yang melekatinya. Seperti sebutir batu bacan hijau doko yang dilekatkan dengan tali pengikat berbahan emas mampu menyerap bahan emas tersebut sehingga bagian dalam batunya muncul bintik-bintik emas.



Kemampuan batu bacan yang berubah warna secara alami dan mencerap bahan melekatinya itulah yang membuat pecinta batu mulia di luar negeri dari China, Arab, dan Eropa tercengang dan kagum terhadapnya. Selain itu, batu bacan juga memiliki tingkat kekerasan batu 7,5 skala Mohs seperti batu jamrud dan melebihi batu giok. Dengan keistimewaan dan keunggulan batu bacan itulah banyak pecinta batu mulia dari luar negeri memburunya sejak tahun 1994. Di Indonesia sendiri batu ini baru popular belakangan sejak 2005 dimana sekarang harganya sangat mahal serta kurang logis bagi orang awam.









Penambangan batu bacan sendiri di Pulau Kasiruta tidaklah mudah karena perlu penggalian tanah hingga lebih dari 10 meter. Penambang batunya perlu mencari di tanah terdalam demi mencari urat-urat galur batu bacan. Meski lebih identik dengan warna hijau, batu bacan sebenarnya memiliki ragam warna lain seperti kuning tua, kuning muda, merah, putih bening, putih susu, coklat kemerahan, keunguan, coklat, bahkan juga beragam warna lainnya hingga 9 macam.




Batu bacan diketahui telah menjadi perhiasan hampir setiap warga sejak masa empat kesultanan (Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan) di Maluku Utara, baik itu oleh pria maupun wanita. Bahkan, batu bacan terbaik menjadi penghias mahkota para sultan yang masih ada hingga saat ini seperti pada mahkota Kesultanan Ternate. Sering pula batu ini menjadi hadiah bagi tamu yang menyambangi pulau-pulau di Maluku. Tahun 1960 saat Presiden Soekarno berkunjung ke Pulau Bacan dihadiahi warga di sana berupa batu bacan. Presiden SBY juga sempat menghadiahi Presiden Amerika Serikat, yaitu Barrack Obama berupa cincin batu bacan saat berkunjung ke Indonesia.



Apabila Anda menyambangi Ternate, Tidore, Jailolo, atau pun Pulau Bacan maka pastikan mendapatkannya untuk sebuah cenderamata. Akan tetapi, perlu kecermatan memilih atau mintalah saran orang yang memahaminya terkait keasliannya. Hindari pula membeli batu bacan 'mati' yang dibentuk jadi mata kalung atau mata cincin dimana terkadang batu tersebut tidak akan proses lagi.





Sebagai panduan singkat bahwa jenis batu bacan berkualitas yang umum dikenal dan beredar di pasaran ada dua, yaitu bacan doko dan bacan palamea. Bacan doko kebanyakan berwarna hijau tua sedangkan bacan Palamea berwarna hijau muda kebiruan. Nama palamea dan doko sendiri diambil dari nama desa di Pulau Kasiruta. Kedua desa tersebut memiliki deposit batu bacan cukup banyak selain di desa Imbu Imbu dan Desa Besori. Batu bacan sendiri merupakan jenis batu krisokola yang kebanyakan berwarna hijau kebiruan. Kekerasan awal batu ini berkisar antara 3-4 pada skala Mohs. Batu Bacan berkualitas adalah yang telah mengalami proses silisifikasi sehingga kekerasannya mencapai 7 pada skala Mohs. Batu bacan yang sudah memproses alami akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah.

Sumber :  http://indonesia.travel/id/destination/905/ternate/article/304/batu-bacan-batu-mulia-istimewa-dari-m
http://i387.photobucket.com/albums/oo316/puskomda/read_more_button.jpg

Rabu, 17 Desember 2014

Perjalanan ke Pulau Obi Maluku Utara

Ini merupakan pengalaman pertama saya ke Indonesia bagian timur. Pulau Obi, itulah tujuan saya. Saya pergi kesana uintuk bekerja di salah satu perusahaan tambang emas yang ada disana. Pulau Obi merupakan sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah kabupaten Halmahera Selatan propinsi Maluku Utara.
Pulau Obi
     Untuk mencapai Pulau Obi ada beberapa cara, diantaranya : 
  1.       Dari Jakarta naik pesawat ke Ternate. Kemudian dari Ternate naik pesawat kecil ke Labuha, Pulau Bacan. Lalu di Pulau Bacan pergi ke  pelabuhan Kupal untuk naik kapal laut ke pelabuhan Jikotamo, Pulau Obi. 
  2.      Dari Jakarta naik pesawat ke Ternate. Kemudian di Ternate pergi ke pelabuhan Bastiong untuk naik kapal laut ke pelabuhan Jikotamo, Pulau Obi. 

Dalam perjalanan kali ini saya menempuh cara yang pertama. Perjalanan dimulai dari Purwakarta. Saya berangkat dari Purwakarta menuju bandara Soekarno-Hatta tanggal 28 April 2014 sekitar pukul 24.00 WIB tengah malam. Kebetulan jadwal penerbangan dari Jakarta ke Ternate pada saat itu adalah pukul 03.00 WIB dini hari. Sekitar pukul 01.30 WIB dini hari saya sudah sampai di bandara. Kepagian sih, tapi tidak apa-apa dari pada telat. 

Saya tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada satu orang karyawan baru juga yang akan pergi ke Pulau Obi bersama-sama dengan saya. Namanya Aji. Kami yang sebelumnya tidak saling kenal bertemu di bandara. Singkat cerita waktu sudah hampir menunjukkan pukul 03.00 WIB. Kami berdua pun masuk ke dalam pesawat untuk terbang ke Ternate. Bye bye Jakarta. Bye bye Pulau Jawa. Hiks…

Setelah terbang kurang lebih 4 jam kami berdua pun sampai di bandara Sultan Babullah Ternate. Kami tiba sekitar pukul 09.00 WIT (sudah Waktu Indonesia Timur yaa…). Terdapat perbedaan waktu 2 jam antara Waktu Indonesia Barat dan Waktu Indonesia Timur. Tentunya Waktu Indonesia Timur lebih cepat. 

Bandara Sultan Babullah Ternate tidak terlalu besar. Walaupun tidak besar tetapi bandara ini bersih dan rapi. Selain itu, pemandangannya juga indah karena bandara ini terletak di tepi laut. Dari bandara ini juga kita dapat melihat pemandangan Gunung Gamalama, gunung berapi aktif yang ada di tengah-tengah Pulau Ternate.



Tampak depan Bandara Sultan Babullah Ternate
View laut Bandara Sultan Babullah Ternate

View Gunung Gamalama Bandara Sultan Babullah Ternate

Aji (kiri) dan Saya (kanan) di ruang tunggu bandara

Dari Bandara Sultan Babullah Ternate, perjalanan kami selanjutnya adalah menuju Labuha, Pulau Bacan dengan menggunakan pesawat kecil yang menggunakan baling-baling. Jadwal penerbangan ke Labuha adalah pukul 12.00 WIT. Jadi kami harus menunggu cukup lama di ruang tunggu bandara. Biarlah walaupun menungggu cukup lama kita tidak bosan karena disuguhi pemandangan yang indah di sekitar bandara, seperti laut dan gunung Gamalama.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami naik ke pesawat kecil untuk terbang ke Labuha, Pulau Bacan. Ini merupakan pengalaman pertama saya naik pesawat kecil, apalagi yang pakai baling-baling seperti ini. Pesawat ini hanya memuat kurang lebih 10 orang. Kondisi di dalam pesawat tidak beda jauh seperti di dalam Metro Mini. Bangkunya sempit banget, apalagi buat yang punya postur tinggi seperti saya. Di dalam pesawat saya duduk di dekat jendela. Yap, waktunya take off. Bunyi mesin pesawat semakin keras, putaran baling-baling semakin cepat. Pesawat mulai berjalan dan akhirnya mulai mengudara. Dari jendela pesawat saya melihat pemandangan yang luar biasa. Laut yang biru dan pulau-pulau yang cantik memanjakan mata saya. Maluku memang provinsi kepulauan. Jadi tidak heran kalau kita melihat banyak sekali pulau-pulau kecil dari udara. 


Masih terbang di sekitar Pulau Ternate 

Kita banyak melihat pulau-pulau kecil, karena Maluku adalah provinsi kepulauan
Indah sekali pulau ini

Pasirnya putih, lautnya biru. Paradise !!!

Jalan yang membelah hutan itu sepertinya perusahaan tambang atau logging. Cuma nebak aja sih :D

Andaikan punya banyak uang. Ingin rasanya membeli pulau ini. Tapi sepertinya sudah ada bangunan di pulau ini.

Perjalanan udara dari Ternate menuju Labuha dilalui cukup singkat. Hanya sekitar 30 menit. Wah padahal belum puas menikmati indahnya Maluku dari udara. Pesawat pun bersiap untuk mendarat di Labuha, Pulau Bacan. Sekitar pukul 12.30 WIT kami pun mendarat di Bandara Oesman Sadik, Labuha, Pulau Bacan. Kesan saya waktu pertama kali melihat bandara ini adalah aneh. Soalnya bangunannya tidak seperti bandara. Hanya bangunan seperti kantor untuk tempat tunggu dan tempat check in.



Bandara Oesman Sadik, Labuha, Pulau Bacan

Pesawat yang saya tumpangi dari Ternate menuju Labuha

Gaya duu ah. Hehehe…

Di bandara kami dijemput oleh Pak Helmi, orang yang dipercaya oleh perusahaan untuk menjemput tamu yang datang ke Labuha. Seharusnya dari Labuha kami menuju ke pelabuhan Kupal untuk naik kapal laut dan melanjutkan perjalanan ke pulau Obi. Tetapi kapal laut sudah berangkat pukul 10.00 WIT pagi dan kami tiba di Labuha pukul 12.30 WIT. Jadi kami memutuskan untuk bermalam dulu di Labuha dan naik kapal laut keesokan paginya. Dengan diantar oleh Pak Helmi, kami pun diajak berkeliling kota Labuha sekalian mencari penginapan untuk kami berdua. Kondisi di Labuha sudah cukup ramai. Jalanan bagus diaspal. Banyak toko-toko berjajar di tepi jalan. Banyak juga warung-warung makanan yang tersedia. Tidak terlalu sulit juga menjumpai ATM disini, karena sudah banyak bank yang ada disini. Seperti BRI, Mandiri bahkan Muamalat pun ada (kalau waktu itu tidak salah lihat :D). Cuaca di Labuha sangat panas. Saya pun mulai berkeringat karena sangat panasnya. Setelah berkeliling mencari penginapan, akhirnya kami menemukan penginapan yang cocok. Di penginapan itu kami berdua, Saya dan Aji beristirahat. Karena esok harinya kami harus melanjutkan perjalanan ke Pulau Obi.

Keesokan paginya, tanggal 29 April 2014 sekitar pukul 08.00 WIT kami bersiap menuju pelabuhan Kupal untuk naik kapal laut ke Pulau Obi. Tidak lama, sekitar pukul 08.45 WIT kami sudah sampai di pelabuhan Kupal. Di pelabuhan, kapal yang ingin kita tumpangi sudah bersandar. Kapal Obi Permai, kapal besi yang cukup besar. Kondisi di pelabuhan Kupal sudah sangat ramai. Banyak penumpang yang berbondong-bondong menaiki kapal. Banyak juga para pedagang makanan yang menjajakan dagangannya. Takut tidak kebagian tempat, kami pun naik ke atas kapal. Setelah mendapatkan tempat, kami pun menaruh tas dan keluar kapal untuk menikmati indahnya laut di pelabuhan Kupal.



Pelabuhan Kupal, Pulau Bacan

Laut biru di Pelabuhan Kupal

View dari atas kapal
Sekitar pukul 10.00 WIT kapal siap berjalan. Sirine kapal sudah dibunyikan. Mesin kapal sudah dihidupkan. Jangkar sudah diangkat. Pintu kapal sudah ditutup. Para pedagang makanan yang masih berada diatas kapal pun bergegas turun. Finally, kapal pun berjalan. Horeee….

Cuaca sangat mendukung perjalanan kali ini. Langit yang cerah ditambah laut yang tenang membuat saya sangat menikmati perjalanan laut ini. Sama seperti perjalanan udara, di perjalanan laut pun saya disuguhi oleh pemandangan-pemandangan indah.


Siap berlayar kapten

Di belakang kapal

Gaya lagi, Hehehe…
DAMN !!! I Love Indonesia

Banyak dijumpai kebun kelapa selama perjalanan

Gunung Sibela, Pulau Bacan

Melewati satu desa yang saya belum tahu nama desanya

Siang hari sekitar pukul 13.00 WIT kami sampai di pelabuhan Madapolo. Kapal pun mulai merapat. Kami mengira sudah sampai di tujuan, maka kami pun bertanya kepada salah satu penumpang. Penumpang itu mengatakan bahwa di pelabuhan Madapolo kapal hanya berhenti sebentar untuk menurunkan sebagian penumpang yang turun disini. Tempat tujuan kami, yaitu pelabuhan Jikotamo Pulau Obi masih satu jam lagi dari pelabuhan Madapolo. Di pelabuhan Madapolo banyak sekali ibu-ibu yang menjajakan ikan matang. Ikan-ikan disini memang keliatan segar karena diambil langsung dari laut.


Di pelabuhan Madapolo banyak ibu-ibu yang menjajakan ikan matang

Cuma sebentar saja kapal merapat di pelabuhan Madapolo. Hanya sekitar 30 menit. Kapal pun mulai berlayar kembali untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan kami, yaitu pelabuhan Jikotamo Pulau Obi. Setelah berlayar kurang lebih satu jam, sekitar pukul 14.30 WIT kami pun tiba di tempat tujuan. Pelabuhan Jikotamo, Pulau Obi. 

Kondisi Pulau Obi relatif lebih sepi dibandingkan Pulau Bacan dan Ternate. Walaupun ada toko dan juga warung, tetapi tidak seramai di Pulau Bacan dan Ternate. Sama seperti di Pulau Bacan, di Pulau Obi pun cuacanya panas. Memang daerah Maluku rata-rata panas ya. Apapun itu yang penting kami sudah sampai di Pulau Obi. Akhirnya…



Pelabuhan Jikotamo, Pulau Obi

Kapal Obi Permai

Eits, tunggu dulu perjalanan belum selesai. Sesampainya di pelabuhan Jikotamo, Pulau Obi, kami berdua harus menempuh perjalanan darat dengan mobil untuk menuju ke site. Di pelabuhan Jikotamo kami bertemu dengan Pak Hefy, salah satu orang perusahaan yang menjemput kami di pelabuhan. Perjalanan darat dengan mobil dari pelabuhan ke site pun dimulai. Awalnya jalanan aspal mulus, tetapi lama-kelamaan jalan semakin rusak ketika mulai memasuki hutan dimana sudah tidak dijumpai lagi pemukiman warga. Selain itu, sinyal juga mulai hilang. Waduh…

Satu jam sudah kami menempuh perjalanan darat menuju site. Kondisi jalan yang rusak membuat badan saya sakit karena terguncang-guncang di dalam mobil. Akhirnya sekitar pukul 15.30 WIT tiba juga kami di site. Site kami berada di antara gunung dan pantai. Di site terdapat bangunan mess dan kantor yang terbuat dari kayu. Mirip-mirip bangunan villa.



Bangunan mess yang akan menjadi tempat tinggal kami selama berada di site
 

Bangunan kantor

Gunung yang diselimuti kabut di sekitar site
 

Kamar saya, liat ke luar jendela langsung hutan. Hahaha…
 
Lelah rasanya setelah perjalanan panjang ke pulau Obi. Kami pun menuju ke kamar masing-masing untuk menaruh tas dan istirahat. Perjalanan ke pulau Obi ini benar-benar menjadi pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Salam dari Pulau Obi Maluku Utara.
http://i387.photobucket.com/albums/oo316/puskomda/read_more_button.jpg

Rabu, 18 April 2012

Bunker Super-Mewah saat Kiamat

Ramalan kiamat 2012, ancaman badai matahari menimbulkan kekhawatiran banyak orang.

Di mata pengusaha, ketakutan ini malah jadi peluang bisnis. Larry Hall, seorang pengembang dari Amerika Serikat membangun sebuah kondominium super-mewah untuk siapa pun yang sanggup membeli dengan harga tinggi.
Harga satu flatnya antara 1,5 juta - 2 juta Dollar Amerika. Cukup mencengangkan, bukan? Tambah mengherankan, sudah ada tiga orang yang menandatangani kontrak pembelian. Bila ditotal, sekitar 7 juta Dollar Amerika sudah masuk kantong Larry Hall.

"Mereka khawatir oleh berbagai peristiwa mulai dari jilatan api (badai) matahari, keruntuhan ekonomi, pandemi, terorisme, dan kekurangan pangan bila kiamat datang," ucap Hall.

Kondominium ini dibangun di sebuah silo (bunker/gudang) rudal di daerah Kansas. Dengan tembok beton setebal 9 kaki (2,7 meter) dan dalamnya 60 meter ke bawah tanah. Di dalamnya dilengkapi dengan peternakan, kolam ikan, kebun sayuran, serta persediaan makan untuk 70 orang selama 5 tahun.


Lantai lainnya terdapat kolam renang, bioskop, perpustakaan, pusat medis dan sekolah. Ditambah layar elektronik yang berfungsi seperti jendela dunia, tempat melihat pemandangan di Paris, New York, pantai, hutan, pokoknya segala hal yang ingin dilihat.

Belum jelas, bila terjadi kiamat, apakah layar ini bisa juga memperlihatkan kondisi terakhir kota-kota di dunia. Yang pasti, pasokan energi diperoleh dari sumber daya konvensional, serta kincir dan generator tambahan.

Tingkat keamanan kondominium super-mewah ini sangat ketat. Lift hanya bisa beroperasi jika sidik jari seseorang cocok dengan sistem. Ditambah dengan kamera monitor dan pagar kawat berduri yang berlapis-lapis.

"Jika ada penyusup mencoba menaiki pagar, kami akan setrum mereka. Bukan tak mungkin penyusup tersebut kami bunuh," kata Hall seperti dikutip dari Dailymail.

Ya ampun, kejam banget sih para pengusaha, ya...

Sumber : http://yafi20.blogspot.com/2012/04/bunker-super-mewah-saat-kiamat.html
http://i387.photobucket.com/albums/oo316/puskomda/read_more_button.jpg

5 Hewan yang Dapat Memancarkan Cahaya

1. Kunang-kunang
Ada lebih 2.000 spesies kunang-kunang, yang sebenarnya adalah kumbang bersayap. Mekanisme bercahaya kunang-kunang biasanya menunjukkan beberapa informasi misalnya masa hidupnya. Kunang-kunang bersinar bahkan ketika mereka masih berupa larva kecil. Kedipan kepucatan mereka, cahaya kapur bertindak sebagai peringatan bagi pemangsa.

2.Ubur-ubur Jengger
Ubur-ubur jengger (Ctenophore) adalah makhluk lembut yang mirip dengan ubur-ubur dan anemon laut. Mereka umumnya memakan tanaman mikroskopis dan hewan-hewan laut kecil. Sebagian menangkap mangsa menggunakan tentakel (organ menyerupai belalai) yang lengket dan dapat bergerak di air seperti tali alat memancing. Selain itu, hampir semua ubur-ubur jengger memiliki sel penghasil cahaya khusus di sepanjang punggung tubuh mereka yang berlipit.

3. Cacing Bom
Spesies cacing baru yang ditemukan di kedalaman laut memiliki keunikan karena tubuhnya bisa menampakkan cahaya. Ilmuwan mengatakan, cacing langka itu bisa mengeluarkan "bom alami" dari pendaran cahaya dalam tubuhnya. Karena kemampuannya yang unik itu cacing itu mendapatkan nama ilmiah Swima bombiviridis. Karen Osborn dan timnya dari Scripps Institution of Oceanography di University of California, San Diego, melaporkan temuan tujuh spesies cacing baru dalam jurnal ilmiah Sains.

4. Anglerfish
Anglerfish merupakan ikan yg unik. Penampilannya sekilas menyeramkan karena tubuhnya berbentuk bulat & memiliki mulut yg lebar & bertaring melengkung panjang. Ciri khas lain ikan angler adalah organ lampu pada semacam "tali pancing" di bagian atas moncongnya. Ikan angler jenis lain, misalnya Thaumaticthys pagidostomus, memiliki organ cahaya di bawah giginya. Ikan angler tidak memiliki gelembung renang ( karena pada kedalaman itu gelembung renang atau paru-paru manusia) akan hancur akibat tekanan bawah laut, sehingga ikan itu menghabiskan seluruh hidupnya di laut dalam & tidak pernah naik ke permukaan.

5. Krill
Krill adalah crustacea seperti udang yang dapat ditemui di semua samudera dunia. Mereka dimakan oleh banyak binatang, termasuk burung, paus, cumi-cumi dan hiu paus. Mereka biasanya ditemukan pada grup besar, dengan lebih dari 10.000 krill per meter kubik. Kelebihan dari krill ini yaitu mereka bisa memancarkan cahaya dari tubuhnya untuk menakuti pemangsanya.

Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/04/5-hewan-yang-dapat-memancarkan-cahaya.html
http://i387.photobucket.com/albums/oo316/puskomda/read_more_button.jpg

9 Negara Yang Tidak Pernah Terjajah

1. Thailand


Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.

2. Islandia

Orang pertama yang tinggal di Islandia adalah para pendeta Irlandia yang datang pada awal abad ke-9. Pada pertengahan abad ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia adalah Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik.
Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat dikatakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang masih bertahan sampai sekarang.

3. Saudi Arabia

Arab Saudi atau Saudi Arabia atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir dengan kata sahara.
Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara) dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut Merah.
Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa'ud—dikenal juga dengan sebutan Ibnu Sa‘ud—memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz as-Sa'ud
Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti 'Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusannya'.

4. Swedia

Kerajaan Swedia atau Konungariket Sverige dalam Bahasa Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia, Eropa yang ibukotanya adalah Stockholm. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur.
Swedia merupakan salah satu negara termiskin di Eropa pada abad ke-19, dikarenakan konsumsi alkohol yang tinggi dan dogmatik Protestanisme, sampai transportasi dan komunikasi berkembang mengijinkan pemanfaatan aset alam dari beberapa bagian negara, yang terkenal adalah kayu dan bijih besi. Sekarang, negara ini didefinisikan oleh tendensi liberal dan keinginan penyamaan yang kuat, dan biasanya berada di urutan atas dalam Indeks Pengembangan Manusia PBB.
Ibukota negara penghasil mobil Volvo ini adalah Stockholm. Penduduknya sebesar sembilan juta jiwa mendiami lebih dari 440.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-155 dalam kepadatan penduduk di dunia.

5. Denmark

Kerajaan Denmark (bahasa Denmark: Kongeriget Danmark) adalah negara Nordik yang paling kecil dan paling selatan. Denmark terletak di sebelah barat daya dari Swedia dan selatan dari Norwegia. Negara ini terletak di Skandinavia, Eropa Utara sehingga termasuk Uni Eropa namun tidak berada di Semenanjung Skandinavia.
Denmark berbatasan dengan Laut Baltik dan Laut Utara. Wilayahnya meliputi sebuah semenanjung di Jerman utara bernama Jylland (Jutlandia), Kepulauan Fyn (Funen), Sjælland (Zealand), Vendsyssel-Thy, Lolland, Falster, Bornholm dan ratusan pulau kecil, sehingga kadang disebut kepulauan Denmark. Sebelum penggalian Terusan Kiel, jalan air menuju Laut Baltik hanya dapat dilewati melalui tiga Selat Denmark , hingga penggalian Terusan Kiel Satu-satunya batas darat Denmark adalah dengan Jerman, sedangkan tetangganya yang dibatasi oleh laut adalah Swedia di timur laut dan Norwegia di utara.
Negara ini menganut monarki konstitusional dan demokrasi parlementer. Denmark memiliki satu pemerintah pusat dan 98 munisipalitas sebagai pemerintah daerah. Denmark telah menjadi anggota Uni Eropa sejak 1973, tapi sampai sekarang masih belum bergabung dalam Eurozone. Denmark adalah salah satu pendiri NATO dan OECD. Denmark juga merupakan anggota dari OSCE.

6. Norwegia

Kerajaan Norwegia atau Kongeriket Norge (Noreg) dalam bahasa Norwegia, adalah sebuah negara Nordik di Semenanjung Skandinavia bagian ujung barat yang berbatasan dengan Swedia, Finlandia, dan Rusia. Pantainya yang berada di Samudera Atlantik Utara adalah lokasi dari beberapa fyord terkenal. Svalbard dan Jan Mayen berada di bawah kedaulatan Norwegia berdasarkan Traktat Svalbard.
Norwegia adalah negara monarki konstitusional yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
Parlemennya, Stortinget, memiliki 169 anggota (sebelumnya 165, kemudian ditambah 4 orang pada tanggal 12 September 2005) yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun. Parlemen ini terbagi dua dalam voting legislasi, Odelsting dan Lagting. Kecuali untuk beberapa hal, Storting berfungsi sebagai parlemen unikameral.

7. Liberia

Republik Liberia adalah sebuah negara di pesisir barat Afrika yang berbatasan dengan Sierra Leone, Guinea, dan Pantai Gading. Baru-baru ini Liberia dilanda dua perang saudara (1989–1996 dan 1999–2003) yang mengakibatkan ratusan ribu penduduknya mengungsi sekaligus menghancurkan ekonomi Liberia.
Ekonomi Liberia sangat bergantung kepada ekspor bijih besi. Sebelum 1990 Liberia juga mengekspor karet. Perang saudara yang panjang telah menghancurkan banyak infrastruktur negara, dan Liberia sangat tergantung kepada bantuan luar negeri. Pada 2005 negara ini memiliki tingkat pengangguran 85%, terburuk di dunia.

8. Turki

Republik Turki (bahasa Turki: Türkiye Cumhuriyeti) disebut Türkiye (bahasa Turki: Türkiye) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental.
Bangsa Turki mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turki pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat setelah kemenangan Seljuk melawan Kekaisaran Bizantium pada pertempuran Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan membentuk kekaisaran yang daerahnya merambah kebanyakan Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Setelah Kekaisaran Utsmaniyah runtuh setelah kalah pada Perang Dunia I, sebagian wilayahnya diduduki oleh para Sekutu yang memenangi PD I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan melawan Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil mendirikan Republik Turki Modern dengan Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya.
Ibu kota Turki berada di Ankara namun kota terpenting dan terbesar adalah Istanbul.

9. Nepal

Nepal, terletak di Himalaya, adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan Republik Rakyat Cina (Daerah Otonomi Tibet) di sebelah utara dan India di barat, timur, dan selatan.
Negara Nepal dibentuk melalui Persatuan Nepal pada 21 Desember 1768. Prithvi Narayan Shah menjadi raja pertama.

Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/04/9-negara-yang-tidak-pernah-terjajah.html
http://i387.photobucket.com/albums/oo316/puskomda/read_more_button.jpg
 
© Copyright 2010 WidadRachman - All Right Reserved